Hidupnya adalah irisan bagi banyak orang. Teman berbagi, teman berkelahi, teman berdebat. Tawanya hangat nan renyah tanpa beban. Senang berada di dekatnya.
Maka ketika titik akhirnya telah sampai, ia tinggalkan semua obsesinya. Seorang remaja cantik yang belum mengerti hidup dan kehidupan tergugu di samping nisannya. Berdiri di sampingnya sesosok lelaki gagah yang tabah,terpekur di tanah merah yang menimbun sosok cantik periang itu.
Lalu, aku yang tak mampu mendekat, dengan hati tersayat berbisik :
"apa yang dirasakan, saat tanah itu menimbunmu?dingin?"
"apa rasanya, berada di sana sendirian?"
"ramaikah disana? seperti hiruk pikuknya dunia yang kau tinggalkan?"
"gemerlap atau gelapkah?"
"apakah disana ada seseorang yang kau kenal?"
"apa rasanya, berada di sana sendirian?"
"ramaikah disana? seperti hiruk pikuknya dunia yang kau tinggalkan?"
"gemerlap atau gelapkah?"
"apakah disana ada seseorang yang kau kenal?"
Dan kaki ini tetap harus beranjak. Meninggalkan mu sendirian. Sepi.
-in memoriam seorang kakak dan sahabat tercinta, Wida Juangsih 16 Mei 1975-09 Juli 2010-
6 komentar:
Allaahu akbar... :(
Semoga almarhumah kembali ke Rahmatullah dalam keadaan khusnul khotimah, dan mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya.
Amiin...
sedih anty...v_v
Amin ya Rabbal'alamin.
Ketika waktu berhenti di tonggak itu
sampaikanlah salam perpisahan
untuk berjumpa dalam episode
lanjutan pertemuan nanti.....
Allahummaghfirlaha wa 'afihi wa'fu'anha wa akrim nuzulaha wa wasi'madkhalaha....
amin terimakasih doanya pak
Posting Komentar