Minggu, 19 Mei 2013

Finally, Alhamdulillah

Sebagai seorang muslim, saya diwajibkan beriman pada ketentuan yang sudah digariskanNya. Suka atau tidak, telan saja tak usah banyak kata. Banyak bentuk cintaNya yang mudah dicerna akal, dan tak sedikit juga bentuk cintaNya yang butuh waktu lama untuk mencerna. 

Selama hampir 7 tahun saya dilimpahi cintaNya dalam bentuk yang kedua. Bukan saja sulit mencernanya, tapi saya teramat ingin memuntahkannya, menolak mengunyahnya apalagi membiarkannya dengan leluasa hingga masuk organ pencernaan. Tapi saya sadar, mustahil melakukannya. Karena cintaNya telah mengetuk pintu takdir saya untuk kemudian bertamu hingga batas waktu yang tak bisa ditentukan.
Dua tahun terakhir saya jungkir balik menghadapi hidup dan bentuk cintaNya hingga menyisakan sebuah tampilan diri yang jauh dari menarik. Kurus, berkantung mata, dan emosi yang labil. Hidup terasa tak adil saat itu. Ditinggalkan orang terdekat satu persatu hingga saya merasa sendiri tak berteman. Ujung dari itu adalah mengembalikan semua padaNya yang kerap teruntai saat semua hal tak sanggup saya hadapi. Bukankah ranah kita sebagai manusia hanya ikhtiar, doa dan sabar? Hitungan manusia masuk tahun ke 7 tatkala semua berangsur membaik. Emosi relatif stabil dan tingkat sabar dan ikhlas saya -mungkin- telah naik level -semoga-

Lalu setelah itu apa? saya tidak tahu, tapi semua hal membaik dan hari ini ketika  mengingat masa yang terlewati membuat saya bersyukur tak henti. Sedikit tak percaya bahwa saya mampu melewati itu semua dalam waktu 7 tahun. Alhamdulillah Rabb.. terimakasih untuk segala cintaMu yang tak henti menyapa, terimakasih untuk kepercayaanMu, dan terimakasih untuk semua kekuatan yang bersumber dariMu.


-2006/2013-






0 komentar:

Posting Komentar

 

Template by Web Hosting Reviews