Kalaulah Allah swt mengkaruniakan sifat lupa pada manusia, maka hal itu dilakukan bukan tanpa alasan. Saat kesedihan menghampiri, lalu kita terus mengingatnya hingga hitungan bulan, tahun, alangkah meruginya. Saat seseorang menyakiti, lalu kita terus mengingat perbuatannya, hingga menjadi dendam, betapa mengerikannya. Atau saat kita melakukan kesalahan fatal di satu waktu, dan menyesali betapa memalukannya.
Ketika mengingatnya hanya menjadikan mata menangis, hati bersedih. Ketika mengingatnya hanya menyalakan api dendam, ketika mengingatnya hanya menjadikan kita semakin terpuruk.
Maka, itulah saat dimana kita memang harus melupakan kesedihan, melupakan perbuatan orang yang menyakiti, dan melupakan kesalahan di masa lalu. Lupakanlah, lalu jadikan sebagai tonggak untuk menjadi lebih baik lagi. Lupakanlah, hingga kita menjadi lebih waspada, tak lagi terperosok dilubang yang sama.
Dan di satu waktu, saat menoleh ke belakang, bukan untuk menyesali, bukan untuk menangisi, dan bukan untuk kembali. Tapi, mensyukuri, bahwa jejak kehidupan yang dilewati telah membentuk kita yang sekarang. Yang tidak terpengaruh oleh kesalahan,kesedihan dan luka di masa lalu.
Ya..Lupakan....
Bahwa semuanya..
Hanya noktah. Hanya di satu waktu. Hanya di satu masa.
4 komentar:
bitter sweet memories... :p
tumben jadi slow melow delon.
be tough!!
gonna be a better n sweet memories :p
SIAAAP !!!
Dikondisikan Bu !! :D
Posting Komentar