Sebagian hasil jepretan di dalam mobil. Gara-gara serbuan pasukan lalat dari berbagai arah.
Mencoba memberi gambaran buat diri pribadi,,bahwa sesungguhnya inilah potret diri kita. Selalu menghasilkan sampah, lalu tak pernah mau tahu nasib selanjutnya.
Bersih di lingkungan kita, tapi polusi dan kotor di satu tempat antah berantah.
Tempat sampah ini ada di satu daerah berpanorama indah, sawah yang terhampar hijau, tersembunyi dibalik bukit.
Mirip manusia, yang menyembunyikan aib diri di sisi lain, tapi jangan lupa,, baunya selalu tercium. Seperti sampah ini,,baunya tercium hingga jarak 2 km..
7 komentar:
ooh,,gini ya?? sebanyak itukah sampah kita?? hiii...
memang seperti itu.. tapi,,yang ini aga mendingan sih,,di banding leuwigajah
ck..ck..Kita bisa membuatnya tapi males mendaurnya..
asyik jg tuh fotonya... coba ditujukin ma yg nyusun UU persampahan ktny a dah diketok palunya lo...
hehe,,iya.
hehe,,iya. Jadi,,kapan mau mulai mendaur??=)
harusnya yang ngetok palu diajak city tour ke lokasi TPA -nya kang=) atau ikut acara TV "andai aku jadi..." episode pemulung. (becanda kang..)
Posting Komentar