Tanggal 20 mei kemarin, seharian di lokasi pemukiman warga daerah sarimukti. Nyari data sekaligus kuesioner untuk masyarakat mengenai keberadaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Sarimukti.
TPA Sarimukti sendiri letaknya ada di daerah Rajamandala kab bandung (100 m dari perbatasan kab.Cianjur). Jarak Bandung-Rajamandala sendiri 37 Km, sementara lokasi TPA masih 6 KM dari rajamandala. Fyuuh... buang sampah aja jauh banget ya?
TPA ini difungsikan sejak 3 tahun lalu (2005). Mungkin masih ingat waktu Bandung darurat sampah gara-gara TPA Leuwi Gajah longsor,lalu ditutup. Setelah itu beberapa lama bandung ngga punya TPA. Berlanjut dengan difungsikannya kembali TPA Jelekong (ciparay,kab bandung) untuk sementara, kalau ga salah hanya 6 bulan.
Nah, setelah TPA jelekong habis masa berlakunya,maka pemkot bandung kelimpungan nyari tempat buat buang sampah. Semua orang ga mau tempatnya dijadiin TPA. Wajar saja, ditinjau dari sisi manapun, banyak kerugiannya. Harga jual tanah merosot, air tanah yang tercemar, debu, bau, lalat . Selain itu ada kekhawatiran dari penduduk jika kejadian longsornya Leuwigajah terulang lagi. Satu kekhawatiran yang teramat wajar.
Dari tiga TPA diatas, yang paling luas adalah Leuwigajah. Dari sisi jarakpun, relatif lebih dekat dari bandung. Masuk Tol pasteur,keluar pintu Tol Baros 1, maka waktu tempuh pun relatif lebih singkat. TPA jelekong sendiri letaknya lebih jauh. Akses jalanpun lebih sulit. Belum lagi harus melewati jalur padat industri, yang macet pada jam-jam tertentu. Kalau TPA Sarimukti, jangan tanya lagi !! total jendral jarak yang harus ditempuh dari pintu tol pasteur aja 41 km. Jika pulang pergi berarti 82 Km.
Kebayang ga sih? Jarak sgitu ditempuh oleh truk pengangkut sampah hanya untuk buang sampah? Belum lagi harga Bahan Bakar Minyak yang naik. Jika satu kali jalan (pp) truk itu butuh misal 50 lt, harga BBM Rp.6000. Brapa tuh? Sementara menurut informasi, satu truk sampah dalam sehari bisa ngangkut sampah 8 rit (8xpp). Berapa uang yang dikeluarin untuk ngebuang sampah? Belum untuk gaji sopir, uang makan, pungli sepanjang jalan. Mau ngitung? Silakan...
4 komentar:
ternyata jauh ya??
pisaaan jauh nya!!!
jauh ya, apakah tidak ada budaya membuang sampah organik saja, dan para produsen tidak menyedian bahan2 plastik supaya sampahnya bisa cepat di daur ulang...., apakah ada cara yang lebih baik lagi jika pembatasan produksi sampah dengan cara sedapat mungkin mendaur ulang sampah yang dapat didaur ulang Teknologi pengolahan sampah besar merupakan teknologi pengolahan awal sebelum memasuki tahap proses pembakaran atau penimbunan
Sistem kita sudah bagus., pemilihan lokasi TPA pun sudah ada SNI nya, apalagi sekarang ada UU khusus tentang pengelolaan persampahan. tapi kebentur dengan habit dan pola pikir masyarakat kita sendiri tentang sampah. Justru ini lah yang sulit. Mengubah pola pikir dan kebiasaan,
Posting Komentar