Selamat Pagi Takita,,
Senang sekali kakak membaca surat darimu.
Pertama kali kakak dengar namamu rasanya lucu, dan terdengar sedikit
aneh di telinga. TAKITA.. hhmm..pasti anaknya lucu dan menggemaskan.
Takita sayang,
Saat kakak baru bisa membaca patah patah, kakak senang sekali membaca
apapun. Sering kali kakak berebut koran pagi dengan bapak. Bahkan tak
jarang usai sholat subuh duduk di halaman rumah menunggu antaran dari
tukang koran, supaya kakak bisa membaca koran lebih dulu dibanding
bapak. Lalu jika kakak terlambat bangun pagi,maka bapak sudah duduk di
kursi depan sembari membaca koran edisi terbaru. Jika sudah begitu, maka
kakak akan duduk di pangkuannya berhadap hadapan. Dengan begitu kakak
bisa membaca berita pagi bersama sama. Ah, mengasyikkan sekali.
Takita yang baik,
Bapak seringkali memberikan hadiah kenaikan kelas berupa majalah dan
buku bekas yang dibeli di jongko pinggir jalan. Bukan hanya satu, tapi sepuluh !! iya,
banyak sekali kan? Kalau sudah begitu, kakak akan membacanya tanpa henti
selama libur sekolah. Setiap hari kakak akan membaca lalu saat sore
bapak pulang, kakak akan bercerita ramai sekali padanya tentang apa yang sudah dibaca hari itu. Kakak berbicara
sambil mengikuti kemanapun bapak melangkah. Bahkan kalau bapak sedang ke
kamar kecil pun, kakak akan diam menunggunya di depan pintu sambil
tetap bercerita. Ah, kakak aneh ya?
Takita yang rajin,
Bapak tidak pernah bercerita, tapi bapak pintar sekali menggambar. Jadi,
jika hari minggu, kakak akan bercerita lalu bapak akan membuat
gambarnya di sebuah buku yang disusun dari kertas bekas. Gambar itu
banyak sekali. Ketika usai membaca buku tentang Putih Salju, maka
kakak akan membuat cerita yang mirip tapi dengan versi sesuai dengan isi
kepala kakak. Terkadang, namanya menjadi Putri Baik, karena kakak kan
belum pernah lihat salju. Lalu bapak akan menggambarkan sang Putri Baik
lengkap dengan mahkota bunga di kepalanya. Setelah itu, kakak akan
mengambil pensil warna lalu segera mewarnai gambar yang dibuat bapak dengan warna yang meriah sekali.
Sangat menyenangkan bukan?
Takita yang pintar,
Hingga saat ini, kakak masih senang membaca dan lambat laun kesukaan
bercerita itu kakak coba bagi dengan orang lain melalui tulisan. Kakak
juga sangat mencintai dunia anak anak. Kakak senang sekali melihat
mereka bermain, membaca dan bercerita tentang banyak hal. Saat
bercerita, mata mereka berbinar dengan harapan dan cita cita. Kakak
sering bercerita apapun dengan mereka. Jika kakak sedang bercerita
tentang binatang kecil yang suka naik pohon tinggi, mereka pasti sibuk
mencarikan nama untuk binatang itu. Atau jika kakak bercerita tentang
kucing lucu yang sedang sakit batuk, mereka pasti sibuk bercerita
tentang obat batuk yang ayah bunda beri supaya mereka lekas sembuh. Duh,
repot ya? Tapi, kakak senaaang sekali :)
Takita yang manis,
Jika sekarang banyak Anak Indonesia yang tidak bisa mendengar ayah
bundanya bercerita, pasti mereka sedih sekali ya? Padahal, saat itu adalah saat yang ditunggu tunggu. Saat ayah dan bunda bercerita, kita bisa duduk bersisian, mereka akan memeluk lalu mencium kepala kita. Ah, rasanya nyaman sekali. Mudah mudahan kakak
bisa tetap bercerita jika kakak sudah menikah dan memiliki anak anak yang pintar seperti Takita.
Memiliki waktu luang yang bisa kakak pergunakan untuk bermain dan
bercerita bersama mereka. Nah, doakan kakak ya Takita ,saat ini kakak
sedang merintis sebuah sekolah untuk anak anak. Sehingga kakak bisa
dengan mudah melihat mereka belajar dan bercerita tentang apapun yang
mereka inginkan. Semoga dengan semakin banyaknya anak yang senang
bercerita, membuat ayah bunda juga tergugah untuk mendengarkan lalu
selanjutnya, ayah bunda yang akan bercerita. Ayah dan bunda, kami anak
indonesia sedang menunggu cerita kalian.
Takita yang cantik,
Kakak sudahi dulu surat ini ya? Semoga Takita semakin pintar dan semakin
banyak orang tua di Indonesia yang senang bercerita. Terimakasih sudah
mau membagi mimpi dan membaca surat balasan dari kakak. Semoga satu hari kita bisa bertemu
dan saling berbagi cerita ya? Semoga Tuhan memeluk mimpi mimpi kita dan
berkenan membuatnya nyata. Amiin
Salam hangat
Kak Nitta
2 komentar:
mantap suratnya, semoga kak takita selalu membalas :) salam kenal :)
Terimakasih atas kunjungan dan apresiasinya. Salam kenal kembali :)
Posting Komentar