Hari ini tidak seperti kemarin. Karena saya memulai hari dengan menangis. Saya tidak ingin menangis, tapi entah kenapa air mata turun tanpa diminta. Mungkin karena usai sholat subuh, tiba tiba saja otak saya me-run down mimpi mimpi yang menjadi skala prioritas, dan mendadak hati perih. Perih karena tak satupun mimpi saya yang mewujud.
Saya harus merelakan mimpi itu untuk pergi dari otak, dari hamburan doa doa saya. Melepaskan mimpi yang begitu saya prioritaskan mewujud di bulan ini, berarti mewujudkan sebuah ruang kosong, ruang yang tak pernah saya inginkan keberadaannya.
Saya tidak ingin ruangan itu hampa. Maka saya akan mengisinya dengan mimpi lain yang mungkin akan menjadikan diri saya lebih baik.
Mungkin mulai saat ini, saya harus membiasakan diri dengan sebuah kehilangan.
-March, how I hate you-
Kamis, 10 Maret 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar