Kamis, 20 Januari 2011

Angsa Cantik, Itik Buruk Rupa dan Ksatria Katak

Dearest Angsa Cantik...


Seekor itik buruk rupa mencoba menjelajah dunianya sendirian. Tanpa teman. Tertinggal, ditinggalkan. Sendiri dan sepi. Engkau tahu apa rasanya ketika sebuah bianglala penyangga asa itu runtuh dan menghancurkan semua mimpi tentang dunia yang sempurna.

Dan ketika makhluk "yang tidak boleh disebut namanya"  beranjak di semilir angin yang tak teraba namun menjejak sebuah pilu memilih berlalu, selesai pula mimpi milik itik.

Lalu tiba masa seekor "beruang madu"  bersembunyi di rimbunan dahan yang sejuk, kemudian kembali memilih menyepi dihiruk pikuk dunia yang terasa sepi, punah lah asa itik.

Tak ada lagi yang dimiliki Itik. Tak ada yang mengajarinya berenang ataupun berlindung di siraman hujan lebat.  Itik lebih suka berkeliaran di rimbunan sepi dan himpitan angin yang menderu. Bersahabat dengan hujan lebat, bersembunyi di bilik sunyi, berteman jantung yang  berdentam.

Seekor Ksatria Katak menghampiri dan  menemani sepinya, membagi tawa dan berbagi sandaran kala menanti pelangi usai hujan, mengajaknya bergandengan tangan selalu. Itik buruk rupa belajar mendaki gunung tanpa mengeluh, belajar menangis bersuara, belajar bahwa hidup bukanlah sederet filosofi sialan. Nyaman rasanya.


Angsa Cantik..

Itik buruk rupa tidak lupa diri. Ada Bianglala penyangga asa yang harus di benahi kembali. Hanya itik buruk rupa terlalu keras kepala.  Yang dibutuhkan Itik hanyalah waktu.
Seperti waktu yang mempertemukannya dengan seekor Ksatria Katak. Dan Itik tahu,dengan nya, Itik akan belajar hidup berbagi dan menghormati, tanpa mereduksi sedikitpun potensi masing masing. 


Angsa Cantik..

Itik Buruk Rupa dan Ksatria Katak teramat menyayangimu...

2 komentar:

HayaNajma SPS mengatakan...

makasih *cantik*

Aunty Zia mengatakan...

sama sama *cantik* :)

Posting Komentar

 

Template by Web Hosting Reviews